Halo, Ibu Sania! Memasak di rumah adalah bagian penting dari kehidupan keluarga, namun sering kali tanpa disadari kita menggunakan energi lebih banyak dari yang seharusnya. Entah itu gas, listrik, atau air, semuanya bisa dihemat dengan teknik yang tepat. Menghemat energi saat memasak bukan hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga membantu mengurangi pengeluaran rumah tangga. Menariknya, semua itu bisa dilakukan tanpa mengurangi kualitas masakan, bahkan justru membuat proses memasak menjadi lebih efisien dan menyenangkan.

Mari kita kupas bersama berbagai teknik simpel yang bisa Ibu terapkan di dapur agar hemat energi setiap hari.


Memanfaatkan Perencanaan Menu untuk Efisiensi Energi

Perencanaan menu harian atau mingguan bukan hanya memudahkan belanja, tetapi juga menghemat energi saat memasak. Dengan mengetahui bahan dan menu yang akan dimasak, Ibu dapat mengatur urutan memasak sehingga penggunaan kompor atau oven lebih efisien.

Misalnya, jika ada beberapa masakan yang membutuhkan perebusan, rebus air dalam jumlah besar sekaligus, lalu gunakan untuk berbagai hidangan. Atau jika menggunakan oven, masak dua jenis hidangan sekaligus untuk menghemat pemanasan.


Menggunakan Peralatan Memasak yang Tepat

Peralatan memasak berpengaruh besar terhadap efisiensi energi. Pilih panci atau wajan dengan ukuran sesuai jumlah masakan. Memasak sayur dalam panci terlalu besar membutuhkan waktu dan energi lebih lama.

Wajan anti lengket bisa menghemat penggunaan minyak, sementara panci pressure cooker membantu mempercepat proses memasak bahan yang keras seperti daging, sehingga mengurangi pemakaian gas atau listrik.


Memasak dengan Api dan Suhu yang Tepat

Memasak dengan api terlalu besar sering kali hanya membuang energi. Gunakan api sedang atau kecil setelah masakan mendidih agar panas merata dan masakan matang sempurna tanpa boros gas.

Begitu juga pada oven atau kompor listrik, sesuaikan suhu dengan jenis masakan. Memanaskan oven terlalu lama sebelum digunakan hanya akan memboroskan energi.


Memanfaatkan Panas Sisa untuk Memasak

Panas sisa dari kompor atau oven sering terbuang percuma. Padahal, teknik ini bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan proses memasak. Misalnya, matikan kompor beberapa menit sebelum masakan matang sepenuhnya, lalu biarkan panas sisa menyelesaikan proses pemasakan.

Begitu juga dengan oven, mematikan alat 5–10 menit sebelum waktu selesai akan tetap mempertahankan panas di dalamnya untuk merampungkan masakan.


Mengoptimalkan Proses Persiapan Bahan

Persiapan bahan yang baik membuat waktu memasak lebih singkat. Potong bahan menjadi ukuran yang lebih kecil agar lebih cepat matang. Cairkan daging beku di kulkas semalaman sebelum dimasak, sehingga tidak perlu menggunakan air panas atau microwave yang memakan energi tambahan.

Selain itu, merendam bahan seperti kacang-kacangan semalaman dapat mempersingkat waktu perebusan.


Memasak dalam Jumlah Lebih Banyak Sekaligus

Memasak dalam porsi lebih besar sekaligus bisa menghemat energi. Misalnya, membuat sup atau rendang untuk stok beberapa hari. Simpan dalam wadah kedap udara di kulkas atau freezer, lalu panaskan sesuai kebutuhan.

Dengan cara ini, Ibu hanya menggunakan kompor atau oven sekali untuk beberapa kali makan, sehingga konsumsi energi jauh lebih hemat.


Memanfaatkan Peralatan Hemat Energi

Gunakan peralatan dapur modern yang dirancang untuk efisiensi energi, seperti kompor induksi, oven konveksi, atau rice cooker dengan fitur hemat listrik. Lampu LED di dapur juga membantu mengurangi penggunaan listrik saat memasak malam hari.

Pilih blender atau food processor berdaya rendah namun tetap berkinerja baik untuk mengolah bahan makanan.


Mengurangi Penggunaan Air yang Tidak Perlu

Air yang dipanaskan juga memerlukan energi. Gunakan air secukupnya saat merebus atau mengukus bahan. Memasak sayuran dengan sedikit air atau metode steam dapat menghemat energi sekaligus menjaga kandungan gizi.

Hindari membuang air panas bekas rebusan, karena bisa dimanfaatkan untuk membuat sup atau kuah kaldu.


Menjaga Kebersihan Peralatan untuk Kinerja Optimal

Peralatan yang bersih bekerja lebih efisien. Wajan atau panci dengan lapisan kerak memerlukan waktu lebih lama untuk menghantarkan panas. Bersihkan secara rutin agar panas merata dan waktu memasak berkurang.

Begitu juga dengan kompor gas, pastikan lubang api tidak tersumbat agar nyala api stabil dan penggunaan gas lebih hemat.


Melibatkan Keluarga dalam Upaya Hemat Energi

Menghemat energi di dapur akan lebih efektif jika seluruh anggota keluarga terlibat. Ajak anak-anak membantu menyiapkan bahan atau membersihkan peralatan, sehingga waktu memasak lebih singkat.

Selain menghemat energi, kegiatan ini juga bisa menjadi momen kebersamaan yang menyenangkan.

Nah, Ibu Sania, kini kita tahu bahwa menghemat energi saat memasak di rumah bisa dilakukan dengan langkah-langkah sederhana mulai dari perencanaan menu, pemilihan peralatan, hingga teknik memasak yang tepat. Baca juga Cara Sederhana Membuat Kegiatan Memasak Jadi Momen Mindful, membahas bagaimana cara mengubah rutinitas memasak menjadi momen yang menenangkan, menyenangkan, dan bermakna.


Yuk, mulai terapkan teknik hemat energi di dapur hari ini agar masakan tetap lezat, ramah lingkungan, dan ramah di kantong!