Halo, Ibu Sania! Pernahkah Ibu merasa bahwa aktivitas sehari-hari di dapur sudah dilakukan dengan baik, tapi masih saja ada gangguan kesehatan yang datang tanpa sebab yang jelas? Ternyata, ada beberapa kebiasaan di dapur yang tampak remeh namun bisa menjadi pemicu munculnya penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, hingga kanker. Yuk, kita bahas bersama agar Ibu bisa lebih bijak dalam menjaga kesehatan keluarga mulai dari dapur!
Cara Menyimpan Minyak Goreng yang Salah Bisa Picu Risiko Penyakit
Cara menyimpan minyak goreng seringkali dianggap enteng, padahal ini adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Menyimpan minyak goreng di wadah terbuka atau dekat dengan kompor bisa membuatnya teroksidasi lebih cepat karena paparan panas dan udara. Oksidasi minyak menghasilkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung.
Minyak yang telah digunakan berulang kali dan disimpan dalam kondisi tidak tertutup rapat juga berpotensi menghasilkan senyawa berbahaya seperti aldehid dan akrolein, yang bersifat karsinogenik.
Untuk menjaga kualitas minyak, simpanlah dalam wadah kaca gelap yang tertutup rapat dan jauhkan dari sinar matahari langsung. Gunakan minyak maksimal dua kali, dan pilih minyak goreng berkualitas yang memiliki titik asap tinggi seperti Sania Minyak Goreng, karena lebih stabil dan aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan Alat Masak yang Sudah Berkarat atau Tergores
Penggunaan wajan atau panci yang permukaannya sudah tergores, apalagi yang berbahan teflon, bisa menyebabkan zat kimia seperti PFOA atau partikel logam ikut larut dalam makanan. Jika terakumulasi dalam tubuh, senyawa ini berpotensi memicu gangguan liver, sistem hormonal, hingga kanker.
Wajan besi atau stainless steel adalah pilihan yang lebih aman. Tapi ingat, pastikan selalu dalam kondisi bersih, tidak berkarat, dan tidak ada bagian yang terkelupas. Jika peralatan dapur Ibu sudah menunjukkan tanda-tanda aus, sebaiknya segera ganti demi kesehatan keluarga.
Terlalu Sering Menghangatkan Makanan yang Sama
Menghangatkan makanan sisa memang praktis, namun kebiasaan ini bisa berbahaya jika dilakukan berulang kali. Setiap proses pemanasan akan mengubah struktur kimia makanan, terutama pada makanan yang mengandung minyak atau protein tinggi, seperti daging, santan, dan telur.
Akibatnya, senyawa berbahaya seperti nitrosamin dapat terbentuk dan meningkatkan risiko kanker lambung atau usus. Jika memang perlu menyimpan makanan sisa, segera dinginkan setelah makanan tidak panas, simpan dalam wadah tertutup, dan hangatkan hanya sekali saja.
Mengonsumsi Nasi yang Sudah Lebih dari 24 Jam
Nasi yang dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang berpotensi menjadi tempat berkembangnya Bacillus cereus, bakteri yang mampu memproduksi racun penyebab keracunan makanan. Walau tidak langsung terasa, konsumsi nasi basi dalam jangka panjang bisa merusak sistem pencernaan dan menurunkan imunitas tubuh.
Untuk mencegahnya, biasakan hanya memasak nasi secukupnya. Gunakan beras berkualitas seperti Beras Sania yang pulen dan tahan lebih lama, sehingga Ibu bisa menikmati nasi segar tanpa harus menghangatkannya berulang kali.
Menyimpan Bahan Makanan di Suhu yang Tidak Tepat
Banyak ibu rumah tangga yang menyimpan sayur, daging, atau produk olahan di kulkas tanpa memahami suhu penyimpanan yang sesuai. Misalnya, daging yang disimpan di chiller bukan freezer, atau sayuran yang ditumpuk hingga lembap.
Suhu yang tidak tepat menyebabkan bahan makanan cepat rusak dan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme patogen seperti Listeria dan Salmonella, yang bisa menyebabkan infeksi serius.
Pastikan kulkas Ibu terbagi dengan baik: freezer untuk daging dan ikan, chiller untuk produk susu dan makanan matang, dan rak sayur khusus untuk bahan segar. Gunakan wadah tertutup agar kualitas makanan tetap terjaga dan tidak mudah terkontaminasi.
Menggunakan Tepung yang Sudah Kadaluarsa atau Tidak Disimpan dengan Baik
Tepung terigu yang disimpan dalam wadah terbuka atau di tempat lembap sangat rentan terhadap kutu, jamur, atau bahkan berkembangnya mikotoksin. Mikotoksin adalah racun dari jamur yang bisa memicu gangguan hati, ginjal, bahkan kanker.
Selalu cek tanggal kedaluwarsa dan simpan tepung dalam wadah kedap udara di tempat yang kering. Gunakan tepung dari merek terpercaya seperti Tepung Sania, yang diproses dengan standar tinggi dan dikemas higienis agar aman untuk konsumsi keluarga.
Mulai kebiasaan sehat dari dapur bersama Sania! Pilih Minyak Goreng Sania, Tepung Terigu Sania, dan Beras Sania untuk dapur yang bersih, sehat, dan bebas risiko penyakit kronis.