Halo, Ibu Sania! Senang sekali bisa lanjut berbagi tentang kelezatan kuliner tradisional yang bukan sekadar makanan, tapi juga warisan budaya yang terus dijaga oleh masyarakat desa. Kali ini, saya akan mengajak Ibu menyusuri tujuh kuliner pedesaan yang melegenda, tetap lestari, dan tentu penuh cerita. Kuliner-kuliner ini bukan hanya nikmat, tapi juga memperkaya pengetahuan kita tentang tradisi dan identitas lokal.

Mari kita kenali satu per satu dan gali bagaimana mereka masih hidup hingga saat ini.

Lontong Dekem dari Pemalang, Cita Rasa Sarapan yang Hangat

Lontong Dekem adalah olahan lontong tradisional khas Pemalang, Jawa Tengah. Pesonanya terletak pada cara penyajian: irisan lontong direndam dalam kuah kuning beraroma rempah dan kunyit, dikenal dengan istilah "dekem" yang berarti merendam. Kuah hangat yang kaya rempah berpadu dengan tekstur empuk lontong memberi sensasi menyegarkan di pagi hari. Hidangan ini biasanya disajikan bersama sate ayam atau bebek, lengkap dengan serundeng dan taburan bawang goreng. 

Keunikan rasa dan suasana hangat itulah yang membuat Lontong Dekem legendaris dan tetap diminati penduduk lokal.

Nasi Gandul Pati, Warisan Pedagang Jalanan yang Bertahan

Nasi Gandul berasal dari Pati, Jawa Tengah, dikenal dengan kuah pedas manis yang kaya bumbu dan aroma santan, serta daging sapi atau jeroan sebagai pelengkap Nama “gandul” merujuk pada cara pedagang menjajakan hidangan menggantung di pikulan zaman dulu. 

Meski kini lebih banyak dijajakan di warung tetap, cita rasa autentiknya tetap tak tergantikan. Hidangan ini mencerminkan keuletan budaya kuliner pedesaan yang tetap hidup dan relevan.

Mie Lethek Bantul, Mie Legendaris dari Ubi dan Kelapa

Mie Lethek adalah mie tradisional khas Bantul, DIY, yang terbuat dari singkong (ubi) parut dan kelapa Karakternya unik dengan warna cokelat kusam “lethek” dalam bahasa Jawa. Proses pembuatannya rumit dan klasik, melibatkan penggilingan, pencampuran singkong dan tapioka, hingga diproses dengan tenaga sapi. Tekstur kenyal dan rasa alami membuat Mie Lethek tetap eksis meski saingan mie instan makin marak. 

Masih ditawarkan oleh pabrik tua dan tetap dibuat sesuai resep tradisional semua untuk menjaga warisan rasa.

Angeun Lada dari Banten, Sup Pedas dengan Aroma Kulon

Angeun Lada adalah sup pedas khas Pandeglang, Banten, yang biasanya dibuat saat perayaan seperti Idul Fitri atau hajatan adat Kuahnya kental, berwarna merah, diperkaya daging sapi atau kerbau, serta daun culantro (walangan) yang memberi aroma khas. Statusnya sebagai Warisan Budaya Takbenda menjadikannya simbol otentik budaya kuliner Banten.

Walaupun kini semakin jarang dijual, pelestarian budaya kuliner via festival dan kompetisi memasak memastikan Angeun Lada tetap dikenal.

Sate Klatak Bantul, Sate Unik dengan Tusuk Besi

Sate Klatak berasal dari Pleret, Bantul, Yogyakarta. Yang unik, sate ini ditusuk dengan besi, bukan bambu, dan hanya dibumbui garam serta sedikit merica saja Tusuk besi berfungsi sebagai konduktor panas agar daging matang merata dari dalam. Disajikan bersama kuah gulai kuat rempah, kombinasi gurih sederhana ini malah menciptakan kekuatan rasa yang tak biasa. 

Warisan teknik khas dan cita rasa sederhana inilah yang menjadikan Sate Klatak legenda kuliner pedesaan.

Kuliner Desa Cikoneng yang Melegenda, Warisan Rasa dan Cerita

Desa Cikoneng di Ciamis menyimpan sejumlah kuliner unik yang diwariskan secara turun-temurun dan sangat melegenda. Beberapa di antaranya:

  • Bubur Ayam Kasreng dengan rasa gurih-pedas khas.

  • Opak dan Gegeplak, camilan renyah dan manis dari singkong dan kelapa.

  • Puding Sutra, teksturnya halus dan lembut, terasa mewah meski hidangan sederhana.

  • Ulukutek Leunca sayur leunca dengan pedas-asam menggugah selera.

  • Nasi Liwet khas Cikoneng, harum santan dan rempah yang membangkitkan kenangan desa.
     Kuliner ini lekat dengan identitas warga Cikoneng dan dibagikan lewat ritual, acara adat, dan warung lokal. Ronde ketan Pak Mandor juga jadi legenda lokal dinikmati hangat sambil bernostalgia musim hujan

Lemang Minangkabau, Nasi Pulut dalam Bambu Penuh Makna

Lemang adalah nasi ketan yang dimasak dalam bambu dengan santan, khas Minangkabau, Sumatera Barat Teknik memasaknya dikenal sebagai malamang, dilakukan secara gotong royong. Hasilnya nasi pulut dengan aroma bambu yang khas, disantap bersama rendang atau sambal. Lemang erat dengan tradisi berbagi dan perayaan. Pelestariannya berlangsung melalui budaya keluarga, ritual adat, serta cerita lisan menjadikan Lemang simbol kekeluargaan dan kuliner legendaris yang tetap hidup.

Ketujuh kuliner di atas adalah bukti betapa kayanya khazanah kuliner pedesaan Indonesia. Mulai dari Rasanya hingga cara memasak sekalipun, setiap hidangan menyimpan kisah tentang leluhur, identitas komunitas, dan nilai kebersamaan. 

Lestarikan cita rasa kuliner desa dengan Beras Sania berkualitas! Buat hidangan tradisional penuh kenangan, nikmati rasa autentik setiap sajian. Yuk, mulai masak dengan Beras Sania sekarang!

Semoga ulasan ini menambah wawasan kuliner Ibu Sania dan menginspirasi untuk terus merawat warisan rasa agar generasi mendatang pun bisa menikmatinya.