Halo, Ibu Sania!  Apa kabar hari ini? Semoga selalu sehat dan penuh semangat ya, Bu. Ngomong-ngomong soal camilan, siapa sih yang nggak suka kerupuk? Rasanya yang gurih, teksturnya yang renyah, dan cocok dipadukan dengan hampir semua hidangan, membuat kerupuk selalu jadi favorit keluarga di meja makan. Tapi tahukah Ibu Sania, kalau kerupuk itu bisa dibuat sendiri di rumah dengan bahan utama tepung?

Dengan membuat kerupuk dari tepung sendiri, Ibu Sania bisa lebih bebas berkreasi, menentukan rasa, bentuk, bahkan tingkat kerenyahan sesuai selera. Selain itu, kerupuk buatan rumah juga lebih terjamin kebersihannya dan tentu saja, jauh lebih hemat.

Yuk, kita bahas tuntas cara membuat kerupuk dari tepung sendiri agar Ibu bisa segera mencoba di rumah!


Memilih Jenis Tepung yang Tepat untuk Kerupuk

Pemilihan jenis tepung merupakan kunci utama dalam keberhasilan membuat kerupuk. Tepung tapioka atau dikenal juga sebagai tepung kanji adalah pilihan terbaik karena memberikan tekstur kenyal saat mentah dan sangat renyah setelah digoreng. Tepung ini mudah ditemukan di pasar tradisional maupun supermarket.

Tepung terigu bisa digunakan sebagai bahan campuran untuk memberikan tekstur yang lebih padat dan sedikit berisi. Kombinasi tepung tapioka dan terigu biasanya menghasilkan kerupuk yang tidak terlalu kopong, namun tetap renyah.

Tepung beras juga bisa menjadi alternatif, terutama jika Ibu Sania ingin hasil kerupuk yang lebih ringan dan tidak terlalu berminyak. Campuran berbagai jenis tepung ini bisa disesuaikan dengan jenis kerupuk yang ingin dibuat, misalnya kerupuk bawang, kerupuk udang, atau kerupuk sayuran.


Menyiapkan Adonan Kerupuk Secara Alami

Setelah memilih tepung, langkah berikutnya adalah menyiapkan adonan kerupuk. Gunakan bumbu dapur alami seperti bawang putih, garam, ketumbar, dan kaldu bubuk untuk memberi rasa pada adonan. Jangan lupa tambahkan sedikit air es agar adonan tetap lembut namun tidak lengket.

Adonan kerupuk yang baik biasanya tidak terlalu encer dan tidak terlalu kental. Teksturnya lembut, bisa dipulung atau dicetak, namun tidak menempel di tangan. Ibu Sania bisa menambahkan bahan tambahan sesuai selera seperti udang halus, bayam cincang, wortel parut, atau ebi tumbuk agar cita rasa kerupuk semakin kaya.

Jika Ibu ingin membuat kerupuk pelangi atau yang berwarna, gunakan pewarna makanan alami dari jus sayuran seperti bayam untuk warna hijau, wortel untuk warna oranye, atau ubi ungu untuk warna ungu.


Proses Pengukusan untuk Membentuk Kerupuk Mentah

Setelah adonan jadi, proses pengukusan sangat penting untuk membentuk kerupuk mentah. Adonan bisa dibentuk menjadi silinder seperti lontong, atau dipipihkan sesuai bentuk yang diinginkan. Bungkus menggunakan plastik tahan panas atau daun pisang, lalu kukus hingga matang.

Waktu pengukusan biasanya sekitar 30–60 menit tergantung ketebalan adonan. Setelah matang, biarkan adonan kerupuk dingin sempurna sebelum dipotong. Adonan yang sudah dingin akan lebih mudah diiris tipis dan tidak mudah hancur.

Potongan kerupuk bisa dikeringkan di bawah sinar matahari selama 2–3 hari atau menggunakan food dehydrator jika Ibu ingin hasil lebih cepat. Pastikan kerupuk benar-benar kering agar saat digoreng bisa mengembang dengan sempurna dan tidak menyerap terlalu banyak minyak.


Teknik Menggoreng Agar Kerupuk Renyah Sempurna

Kerupuk yang telah kering bisa langsung digoreng dalam minyak panas. Gunakan minyak dalam jumlah banyak dan pastikan suhunya stabil agar kerupuk mengembang sempurna. Goreng dengan api sedang agar tidak gosong.

Kerupuk yang digoreng dengan suhu tepat akan mekar dengan cantik, berwarna keemasan, dan terasa renyah saat digigit. Gunakan saringan kawat saat mengangkat kerupuk agar minyak cepat tiris. Tiriskan di atas kertas minyak atau tisu dapur agar tidak terlalu berminyak saat disajikan.

Jika Ibu Sania ingin menyimpan kerupuk untuk stok camilan, sebaiknya simpan dalam wadah kedap udara setelah benar-benar dingin. Hindari menyimpan kerupuk yang masih hangat karena uapnya bisa membuat kerupuk melempem.


Variasi Kerupuk Unik yang Bisa Dicoba di Rumah

Membuat kerupuk dari tepung sendiri memberikan keleluasaan dalam bereksperimen. Ibu bisa membuat kerupuk bawang yang aromanya menggoda dengan tambahan irisan daun bawang atau seledri. Atau kerupuk udang dengan campuran udang halus dan sedikit baking powder agar lebih mengembang.

Kerupuk sayur juga bisa jadi pilihan sehat untuk anak-anak. Bayam, wortel, bahkan brokoli bisa dicincang halus dan dicampur dalam adonan. Rasanya tetap lezat dan memberikan tambahan nutrisi dalam setiap gigitannya.

Kerupuk pedas juga sedang digemari, Bu. Tambahkan cabai rawit halus dalam adonan untuk sensasi pedas gurih yang bikin nagih. Jika ingin lebih praktis, Ibu bisa menaburkan bubuk cabai setelah kerupuk digoreng.


Keuntungan Membuat Kerupuk Sendiri di Rumah

Membuat kerupuk sendiri memberikan banyak keuntungan. Pertama, Ibu bisa mengontrol kualitas bahan yang digunakan. Tidak perlu khawatir akan bahan pengawet, pewarna buatan, atau rasa yang terlalu asin.

Kedua, membuat kerupuk sendiri lebih hemat dalam jangka panjang. Dengan modal bahan yang sederhana, Ibu bisa menghasilkan banyak kerupuk untuk stok rumah. Bahkan jika ditekuni, bisa juga menjadi peluang usaha kecil rumahan yang menjanjikan.

Ketiga, aktivitas ini bisa menjadi kegiatan seru bersama keluarga. Mengajak anak-anak membantu mengiris atau mencetak kerupuk bisa menjadi momen menyenangkan sekaligus edukatif. Mereka pun akan lebih menghargai makanan yang dibuat dari dapur sendiri.


Nah, Ibu Sania, ternyata membuat kerupuk dari tepung sendiri itu tidak sulit ya. Dengan memilih tepung yang tepat, meracik bumbu secara alami, serta melalui proses pengolahan yang cermat, Ibu bisa menghasilkan kerupuk yang tidak kalah dari buatan pabrik. Bahkan bisa jadi lebih enak, sehat, dan tentunya membanggakan karena buatan tangan sendiri. Cek juga kumpulan resep khas Sania, mulai dari hidangan Nusantara hingga mancanegara.

Selamat mencoba resep dan tipsnya di dapur ya, Bu. Semoga keluarga Ibu Sania menyukai kreasi kerupuknya dan siapa tahu bisa jadi inspirasi untuk usaha kecil-kecilan di rumah. Selamat berkarya dan tetap semangat memasak dengan cinta!